“Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal?”
Bukan karena keduanya…
Tidak segala sesuatu terjadi karena kesalahan atas salah satu pihak.
Angin meniup dan membawa banyak dedaunan lainnya dalam cengkeramannya yang sporadis…
Dan bukan salah Sang Pohon jika ia tidak bisa mempertahankan sang daun yang berangsur-angsur menjadi kering dan mudah terhempas angin.
Everything happened for a reason…
Kita takkan pernah merasakan indahnya kerinduan jika setiap hari bercengkrama…
Rindu itu ada saat kita saling berpisah…
Kita tidak akan merasakan manisnya gula, jika tidak mengenal asamnya cuka dan asinnya garam…
Kita tidak akan merasakan indahnya cinta, jika tanpa ujian cinta yang dahsyat…
Dedaunan perlu merasa kering atas kondisi hubungannya dengan pohon dalam semakin dinginnya alam.
Pohon pun perlu merasa menggigil ditinggal dedaunan dalam kesendiriannya.
Itu semua tidak lain untuk menguji keteguhan cinta sang pohon pada sang daun, dan memastikan dirinya akan tetap hidup dan berdiri tegak menunggu kekasih hatinya kembali dalam jelujur ranting-rantingnya yang kokoh… Sekaligus menguji kesetiaan sang daun, akankah ia kembali pulang ke pangkuan sang pohon….
“Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal?”
Daun terbang karena saatnya pergi, dan sang pohon tak mungkin mempertahankannya….
#kompasiana.com
- 10.13
- 0 Comments