KEP ( Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita )
10.07Tugas Kelompok
KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN
(GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA)
Disusun oleh :
WA ODE DITA ARLIANA K11109012
ISRAWATI K11109018
EVIASRI SURU K11105633
KESMAS A
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Anak adalah amanah dari Allah yang tiada ternilai harganya. Amanah tersebut menuntut kita untuk menjadikan mereka sebagai anak yang sholih dan sholihah. Untuk mewujudkannya ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, di antaranya memberikan nutrisi yang cukup dan baik kepada anak sehingga bisa tumbuh dengan sempurna, sehat, dan cerdas. Dengan begitu, akan membuat mereka mudah dibina untuk mendalami ilmu-ilmu agama Alloh. Ketidak-acuhan kita terhadap nutrisi anak akan membuat keadaan gizi mereka menjadi buruk.
Akhir-akhir ini, banyak balita yang mengalami keadaan gizi buruk di beberapa tempat. Bahkan, dijumpai ada kasus kematian balita gara-gara masalah gizi buruk kurang diperhatikan. Kondisi balita yang kekurangan gizi sungguh sangat disayangkan. Sebab, pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasannya dipengaruhi oleh gizi. Kondisi gizi buruk tidak mesti berkaitan dengan kemiskinan dan ketidaksediaan pangan, meski tidak bisa dipungkiri kemiskinan dan kemalasan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab gizi buruk pada anak.
Selain itu, faktor pengasuhan anak juga menentukan. Anak yang diasuh oleh ibunya sendiri dengan penuh kasih sayang, kesadaran yang tinggi akan pentingnya nutrisi dan ASI, dan selalu memperhatikan kesehatan—apalagi berpendidikan; maka anaknya tidak akan mengalami gizi yang buruk. Sedangkan fenomena yang ada saat ini, kebanyakan anak dipisahkan jauh dari ibunya dengan alasan kesibukannya yang padat. Kemudian mereka menyerahkan kepengasuhan anak kepada orang yang kurang memperhatikan nutrisi dan kesehatan anak. Jika seperti ini keadaannya, besar kemungkinan anak akan mengalami gizi yang buruk. Oleh karena itu, para orang tua, khususnya para ibu, hendaknya tetap memperhatikan nutrisi dan kesehatan anaknya di tengah kesibukan mereka melakukan aktivitas sehari-hari, di samping juga tarbiyah yang baik buat mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud KEP dan gizi ?
2. Apa perbedaan antara gizi kurang dan Gizi buruk ?
3. Faktor apa saja yang menjadi penyebab gizi kurang dan gizi buruk ?
4. Bagaimana cara mendeteksi balita yang gizi kurang dan gizi buruk ?
5. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat Gizi Buruk ?
6. Bagaimana cara mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada balita ?
7. Bagaimana cara pengobatan terhadap penderita gizi kurang dan gizi buruk pada balita ?
8. Bagaimana Strategi departemen kesehatan terhadap kasus gizi buruk ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menetahui penyebab,dampak,cara mendeteksi,mencegah,dan pengobatan terhadap kasus gizi buruk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEP dan Gizi
Kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG. Menurut Supariasa ( 2000) Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu.
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang seseorang, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi secara adekuat turut menentukan kualitas tumbuh kembang sebagai sumber manusia di masa datang, (Soetjiningsih 2002). Gizi adalah suatu proses organisme mengunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat gizi yang tidak di gunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi, (Cipto Mangunkusumo 1992).
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun.Gizi buruk adalah kondisi gizi kurang hingga tingkat yang berat dan di sebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, (Khaidirmuhaj, 2009).
Gizi buruk bila kondisi gizi kurang berlansung lama,maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, anemi, dan lain–lain, (Monika 2004)
Gizi buruk terjadi bila tubuh tidak mendapatkan zat–zat gizi baik untuk pertumbuhan perkembangan dan juga mengalami kekurangan satu atau lebih zat–zat gizi yang esensial, (Sunita, 2006). Gizi buruk adalah kekurangan kalori atau protein (KKP) atau di sebut juga protein energi malnutrien (PEM), (Cipto Mangunkusumo 1992
B. PERBEDAAN ANTARA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
Gizi Kurang
Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain:
• Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun.
• Ukuran lingkaran lengan atas menurun.
• Maturasi tulang terlambat.
• Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.
• Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.
Gizi Buruk
Adapun Tanda dan gejala dari gizi buruk tergantung dari jenis nutrisi yang mengalami defisiensi. Walaupun demikian, gejala umum dari gizi buruk adalah:
• Kelelahan dan kekurangan energy
• Pusing
• Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi
• Kulit yang kering dan bersisik
• Gusi bengkak dan berdarah
• Gigi yang membusuk
• Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
• Berat badan kurang
• Pertumbuhan yang lambat
• Kelemahan pada otot
• Perut kembung
• Tulang yang mudah patah
• Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
C. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
Secara umum masalah kekurangan energi-protein (KEP) disebabkan beberapa faktor.
Yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya karena
bagaimanapun KEP tidak akan terjadi bila kesejahteraan rakyat terpenuhi. Berikut
beberapa faktor penyebabnya:
• Faktor sosial; yang dimaksud di sini adalah rendahnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sehingga banyak balita
yang diberi makan "sekadarnya" atau asal kenyang padahal miskin gizi.
• Kemiskinan; sering dituding sebagai biang keladi munculnya penyakit ini di
negara-negara berkembang. Rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan
paling mendasar, yaitu pangan pun seringkali tak bisa terpenuhi.
• Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya
ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Ini pun menjadi
penyebab munculnya penyakit KEP.
• Infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi dengan
malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi
malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran
berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit.
• Tindak pencegahan otomatis sudah dilakukan bila faktor-faktor penyebabnya dapat
dihindari. Misalnya ketersediaan pangan yang tercukupi, daya beli masyarakat
untuk dapat membeli bahan pangan, serta pentingnya sosialisasi makanan bergizi
bagi balita.
D. CARA MENDETEKSI BALITA YANG MENGALAMI GIZI BURUK
Ada 3 macam tipe Gizi buruk, yaitu :
1. Tipe Kwashiorkor, dengan tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut:
• Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh.
• Perubahan Status mental
• Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
2. Tipe Marasmus, dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:
• badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
• wajah seperti orang tua
• mudah menangis/cengeng dan rewel
• kulit menjadi keriput
• jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar)
• perut cekung, dan iga gambang
• seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
3. Tipe, Marasmik-Kwashiorkor
Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor – Marasmus
E. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT GIZI BURUK
Berbagai masalah yang timbul akibat Gizi buruk antara lain tingginya angka kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR). Hal ini disebabkan, jika Ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak.Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh tergantung pada zat-zat gizi yang
kurang. Kekurangan gizi ini secara umum menyebabkan gangguan pada :
• Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai zat pembakar sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok
• Produksi tenaga
Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan tenaga untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa lemas
• Pertahanan tubuh
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi seperti batuk, pilek dan diare
• Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada anak adapt berpengaruh terhadap perkembangan mental. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen seperti perkembangan IQ dan motorik yang terhambat
• Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang, cengeng dan apatis.
F. CARA MENCEGAH TERJADINYA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
• Lingkungan harus disehatkan misalnya dengan mengupayakan pekarangan rumah menjadi taman gizi
• Perilaku harus diubah sehingga menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS).
PHBS Bidang Gizi yang harus diperhatikan adalah:
• Makan dengan Gizi seimbang
• Minum tablet besi selama hamil
• Memberi bayi ASI eksklusif
• Mengkonsumsi garam beryodium
• Memberi bayi dan balita kapsul vitamin A.
G. CARA MENGOBATI PENDERITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
Pengobatan pada penderita KEP tentu saja harus disesuaikan dengan tingkatannya.
Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi.
Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau
setara dengan 100-150 Kkal.
Sedangkan pengobatan KEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing
penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun sebaiknya
dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan
dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status gizi anak tersebut
terus diperbaiki hingga sembuh.
H. STRATEGI DEPARTEMEN KESEHATAN TERHADAP KASUS GIZI BURUK
Strategi Departemen Kesehatan untuk penanganan Gizi Buruk
• Menggerakan dan memberdayakan Masyarakat untuk hidup Sehat
• Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
• Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
• Meningkatkan pembiayaan kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang seseorang, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi secara adekuat turut menentukan kualitas tumbuh kembang sebagai sumber manusia di masa datang. Gizi buruk adalah kondisi gizi kurang hingga tingkat yang berat dan di sebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.Adapun penyebab dari terjadinya gizi kurang dan gizi buruk adalah karena faktor sosial, kemiskinan, laju pertambahan penduduk,dan infeksi.Resiko dari kurang Energi Protein akan berpengaruh pada kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR),gangguan fisik, mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi.Pendeteksian gejala penyakit ini tergantung pada tanda-tanda yang ada.Adapun untuk mencegah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan PHBS dan peningkatan konsumsi gizi. Pengobatan tergantung pada jenis gizi kurang dan gizi buruk yang diderita.
B. Saran
• Mohon perhatian Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menindaklanjuti masalah-masalah Gizi buruk dilapangan.
• Perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gizi buruk serta tindak lanjut terhadap faktor-faktor penyebabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi.Diakses pada tanggal 9 Oktober 2010 : http://askep-askeb.cz.cc.
Asyatindo.2010. Perbedaan Kurang Gizi dan Gizi Buruk dan istilah lainnya.Diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4921977
Madoa,Laila.2009.Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi Buruk Pada Balita di Dusun Wawasa Kecamatan Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2009.Maluku
Midwifery.2007.Kekurangan Energi Protein ( KEP ).diakses pada tanggal 19 Oktober 2010 : http://midwifery-23.blogspot.com/2007/07/kekurangan-energi-protein-kep.html
Nursasi,Astuti Yuni. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Kurang Gizi.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2010 : http://inna-ppni.or.id/index.php
Panji,Marfuah.2007.Beda Kurang Gizi dan Gizi Buruk.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2010 : Bayi-kita@yahoo.groups
Rezeki,Kiki sri.2007.Upaya Mengatasi Masalah Kelaparan dan Kurang Gizi.Diakses pada tanggal 9 Oktober 2010: Gizi.net.
Rumiasih.2003. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI KABUPATEN MAGELANG.Diakses pada tanggal 9 Oktober 2010 : Pusat data jurnal dan skripsi.
Sarmin, dan Fitri Rachmayanti.2007.Cara Mendeteksi Gizi Buruk Pada Balita.Diakses pada tanggal 9 Oktober 2010 : http://almawaddah.wordpress.com/2009/02/07/cara-mendeteksi-gizi-buruk-pada-balita/
Vivi Melva Diana.2004.Hubungan Pola Asuh Dengan Status gizi anak Balita di Kecamatan Kelurahan Pasar Ambacang kota padang tahun 2004. http://issuu.com/psikm-unand/docs/jurnal_1
Yustisia,Wina Sofie.2006.Analisi Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita di Kabupaten Langkat.Diakses pada tanggal 9 Oktober 2010 : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14021/1/09E00372.pdf
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
0 komentar